Monday, September 18, 2006

The Forgotten Island

Di antara pulau-pulau di Indonesia, Pulau Lombok yang luasnya 4.738,7 km2 terletak diantara Pulau Bali di sebelah Barat, dan Pulau Sumbawa di sebelah Timur. Perbatasan dengan Pulau Bali diantarai oleh Selat Lombok, dan dengan Pulau Sumbawa oleh Selat Sumbawa. Sementara di sebelah utara berbatasan dengan laut Jawa dan di sebelah Selatan berbatasan dengan Samudra Indonesia.

Terdapat perbedaan jenis permukaan dataran, kesuburan, dan iklim antar berbagai bagian wilayah pulau ini. Di bagian utara, terdapat rangkaian gunung-gunung yang masih aktif, seperti Gunung Punikan dengan ketinggian 1.490 m di atas permukaan laut, Gunung Sangkareang [2. 914 m], Gunung Rinjani [3,775 m], dan Gunung Nangi [2.330 m]. Di antara gunung-gunung tersebut, pada ketinggian 2.008 m di atas permukaan laut, terdapat sebuah danau bernama Segara Anak. Air danau ini mengandung kadar sulfur yang sangat tinggi dan mineral-mineral lainnya. Kondisi inimempengaruhi warna air yang mengalir pada Kokoq Puteq, yang berarti Sungai Putih. Airnya seperti susu dan agak keruh. Di wilayah ini agak sedikit ditemukan tanah-tanah pertanian. Kondisi ini sangat berbeda dengan bagian tengah yang terdiri atas kurang lebih 60 km dari barat ke timur dan 30 km dari utara ke selatan. Tanahnya sangat subur dengan sistem pengairan yang cukup baik. Akibatnya konsentrasi penduduk sangat dominan di wilayah ini.

Lain halnya dengan bagian selatan. Rangkaian wilayah subur di bagian tengah perlahan berkurang di wilayah ini dan digantikan dengan wilayah perbukitan,semi-gurun, yang jarang dituruni hujan. Inilah yang disebut lahan kritis, dimana tidak terdapat persawahan yang dikelola dengan sistem irigasi. Masyarakat sangat bergantung kepada turunnya hujan untuk dapat mengolah sawahnya.Kendati terdapat perbedaan jumlah areal pertanian serta karakter tanah, pertanian tetap menjadi mata pencaharian utama masyarakat yang mendiami pulau Lombok, bahkan dalam peta ekonomi daerah menjadi sektor yang paling dominan. Pada tahun 2000, tercatat kontribusi sektor ini terhadap Produk Domestik Regional Bruto [PDRB] Propinsi Nusa Tenggara Barat mencapai 38,2 %, diluar sektor Migas. Walau menunjukkan kecenderungan menurun dari tahun ke tahun [Tahun 1999 sebesar 40,8 % dan tahun 1998 sebesar 42,9 %], kontribusi sektor ini masih tetap dominan.

Sektor industri dan jasa masih belum banyak memberikan andil, mengingat masih lemahnya kekuatan ekonomi rakyat di sektor ini. Jumlah unit-unit industri sangat jauh tertinggal dengan penyerapan tenaga kerja yang tidak terlalu signifikan.

Secara administratif Pulau Lombok terdiri dari empat kabupaten/kota, yakni Kabupaten Lombok Barat dengan ibukota Mataram, Kabupaten Lombok Tengah ibukota Praya, Kabupaten Lombok Timur dengan ibukoln Selong dan Kota Mataram dengan ibukota Mataram. Keseluruhan kabupaten/kota ini merupakan bagian dari Propinsi Nusa Tenggara Barat.

Secara historis Pulau Lombok sejak tanggal 19 Agustus 1945 termasuk dalam wilayah Propinsi Sunda Kecil, yang meliputi Bali, Lombok, Sumbawa, Flores, Timor, Rote, Sumaba dan Sawu denagn ibukotanya di Singaraja, Bali dan dipimpin oleh Gubernur I Gusti Ketut Pudja. Kemudian pada tanggal 14 Agustus 1958, Propinsi Sunda Kecil ini dipisah menjadi tiga propinsi, yaitu Bali, Nusa Tenggara Barat [NTB], dan Nusa Tenggara Timur [NTT]. Pulau Bali menjadi propinsi tersendiri dengan ibukota Denpasar. Sementara Pulau Lombok dan Sumbawa disatukan menjadi propinsi Nusa Tenggara Barat [NTB] dengan ibukota Mataram. Scdangkan pulau-pulau di kawasan timur, mulai dari Pulau Flores, Timor, Rote, Sumba dan Sawu, menjadi Propinsi Nusa Tenggara Timu (NTT) dengan ibu kota Kupang.

Berdasarkan hasil Susensus 2001, jumlah yang mendiami pulau Lombok sebanyak 2.722.123 jiwa. Jumlah ini merupakan 70,5 % dari keseluruhan penduduk Nusa Tenggara Barat, yakni 3.862.854 jiwa. Sementara sisanya, sebesar 1.140.731 jiwa mendiami Pulau Sumbawa. Berdasarkan data ini, dapat dikatakan bahwa Pulau Lombok yang luasnya 4.738,7 km2, memiliki penyebaran penduduk yang cukup padat, dibandingkan dengan Pulau Sumbawa yang luasnya 15.414,45 km2 dan hanya didiami oleh 1.140.731 km2. Berikut persebaran penduduk di Propinsi Nusa Tenggara Barat berdasarkan luas wilayahnya.

Dari sudut pandang agama, Pulau Lombok didiami oleh mayoritas masyarakat Muslim yang umumnya merupakan masyarakat asli pulau ini, yakni masyarakat Sasak. Jumlahnya mencapai 94,8 % dari keseluruhan penduduk. Kendati jumlahnya jauh dibanding penganut Agama Islam, penganut Agama Hindu mencapai 3,7 %, jauh lebih besar dibanding Agama Budha yang hanya 1,2 %, Agama ' Kristen Protestan [0,2 %], dan Agama Kristen Katolik [0,1%]. Besarnya jumlah penganut Agama Hindu ini lebih disebabkan olen pengaruh historis kekuasaan Kerajaan Mataram Karang Asem selama 209 tahun dari tahun 1686 sampai tahun 1895.

Dominannya jumlah umat Islam di Pulau Lombok, tentu mempunyai pengaruh kepada jumlah tempat-tempat peribadatan [baca: Mesjid] yang menjadi salah satu indikator adanya penganut Agama Islam serta jema'ah hajji yang menyempurnakan rukun Islam yang kelima. Dari sumber Departemen Agama Propinsi Nusa Tenggara Barat, terdapat 3151 buah mesjid di seantero pulau ini. Tidaklah mengherankan kemudian apabila terdapat sekelompok orang yang menjuluki pulau ini dengan Pulau Seribu Mesjid. Sedangkan jumlah jama'ah haji dari Pulau Lombok pada tahun 2001 berjumlah 3312 orang atau 65 % dari total jema'ah haji asal Propinsi Nusa Tenggara Barat.

No comments: